JURNALELITE.CO.ID,TANJABTIMUR – Cuaca exstrim disertai gelombang tinggi yang terjadi sejak rabu 14 januari 2021 yang lalu nyaris merobohkan lima rumah warga serta satu bangunan pengawas perikanan dan satu bangsal di dusun nelayan desa Air Hitam Laut.
Diketahui hingga hari ini (16/01) masih terjadi gelombang pasang dan melanda kawasan pesisir laut sekitaran muara sabak.
Alimin, salah seorang warga yang menjadi korban keganasan air laut ini mengatakan, selama 30 tahu ia tinggal di desa air hitam laut, peristiwa ini merupakan kejadian paling parah sejak yang mengakibatkan sejumlah barang keperluan rumah tangga hanyut disapu gelombang.
“Barang barang sebagian tidak bisa diselematkan,lantai rumah hancur perkakas rumah tangga semua jatuh ke bawah disapu air,” tuturnya.
Sementara itu Agus yang juga ikut merasakan keganasan gelombang pasang ini memperkirakan tinggi gelombang yang menyapu pemukiman warga yang berada disekitaran muara sungai air hitam laut mencapai ketinggian 3 meter yang mengakibatkan rumahnya menjadi condong dan nyaris roboh.
” Gelombang besar terjadi saat air pasang, hanya sekitar berdurasi satu jam rumah kami hancur,” ungkapnya
Sementara itu, Abri Sandria yang merupakan kepala desa Air Hitam Laut mengatakan, akibat intensitas curah hujan yang tinggi selama 4 hari belakangan ditambah pasangnya air lautlah yang menjadi indikator penyebab utama terjadinya musibah ini serta diperparah dengan abrasi yang terjadi di bagian tanjung muara sungai.
“Abrasi sudah menggerus bagian tanjung sejauh 100 meter,air laut tidak tertahan hingga menghantam rumah di dekat lokasi abrasi,” Ujarnya.
Untuk menghindari terjadinya korban jiwa dan kerugian materil yang lebih besar, warga desa air hitam laut diminta mengosongkan rumah sampai kondisi air benar benar aman, tak hanya itu gelombang ini turut menghancurkan jalan rigit beton sepanjang 15 meter dan merusak rumah pengawas milik dinas perikanan, kawasan yang terkena musibah berada di RT 10 dusun Nelayan.
“Jalan beton didekat bangsal ikan roboh, termasuk rumah dinas milik pemerintah rusak berat dan intasali listrik dirumah yang terdampak kami putus menghindari konsleting listrik.” jales Abri.
Menghadapi cuaca yang tidak menentu saat ini dibutuhkan kesiap siagaan seluruh pihak terkait, baik warga terdampak, BPBD, BNPB, serta elemen pemerintahan lain dari tingkat Provinsi maupun Kabupaten agar sigap menanggapi segala musibah yang terjadi di seluruh daerah dalam Provinsi Jambi.