JURNALELITE.CO.ID, BATANGHARI – Salah satu Perusahaan batu bara yang terletak di Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari, Jambi beberapa waktu lalu diduga telah cemari lingkungan. pembuangan limbah tersebut mengalir ke anak sungai sekitar yang bermuara langsung ke Sungai Batanghari.
Dan itu diakui oleh salah satu pihak perusahan tersebut, ia mengaku kejadian tersebut merupakan kelalaian pihak perusahaan, sering terjadinya jebol tambang yang mengakibatkan limbah langsung mengalir ke anak sungai.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batanghari ketika dikonfirmasi mengaku adanya air yang keluar dari bekas lobang tambang disebabkan intensitas curah hujan tinggi sehingga air dalam tambang melimpah ke luar.
” Selama ini tidak ada masalah, karna beberapa hari belakangan ini curah hujan meningkat jadi penyebabnya, dan itu tidak ada faktor kesengajaan,” Kata Mustopa. Jum’at ( 20/11/2020).
Lanjut Mustofa, dalam masalah ini setelah kami verifikasi dalam rapat Dinas LH, Hasil turun kelokasi bahwa harus ada tindakan.
” Yang pertama, saluran air tersebut harus ditutup secepatnya dan jangan terulang kembali dan itu tanggung jawab perusahaan kami beri waktu lima hari terhitung mulai kemarin,” Jelasnya.
Diakui mustofa Perusahan tersebut telah melakukan kesalahan. Agar kesalahan tersebut tidak terulang kembali, pihaknya memberikan limit waktu lima hari perbaikan. Jika hal tersebut tidak dipatuhi pihak perusahaan maka sanksinya akan kami tingkatkan ke sanksi berikut.
” Tentu kalau tidak ada kesalahan tidak mungkin kami turun meninjau dan memberikan sanksi, karena pihak perusahaan tidak memperhitungkan daya tampung limbah tersebut,” Tegasnya.
Masalahnya pihak perusahaan juga mengaku kalau itu bekas aliran dan tembus ke anak sungai,” Jelasnya lagi.
Di singgung soal Lobang besar yang menganga disekitaran bekas galian tambang tersebut, Ia menjelaskan, bahwa reklamasi itu merupakan kewenangan SDM bukan kewenangan Dinas Lingkungan Hidup.
” Reklamasinya itu urusan SDM, dan kami juga telah perintahkan pihak perusahaan agar secepatnya berkoordinasi dengan pihak SDM agar segera di menutup lobang bekas galian.” Demikian Mustopa.(Tim)
Editor : Rudi Siswanto