JURNALELITE.CO.ID,BATANGHARI – Pemerintah Kabupaten Batanghari melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan telah mendata sebanyak 35 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) mulai dari Pembudidayaan di kolam hingga di kerambah apung.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan melalui Kepala Seksi Pengelolaan Mutu Pembenihan ikan Dessy Zakwan, S.Pi mengatakan dari awal Tahun 2020 hingga saat ini belum ada penambahan unit kerambah apung maupun kolam yang telah dibudidayakan oleh pokdakan di Kabupaten Batanghari,Rabu (27/05/2020).
” Sejauh ini ada 35 Pokdakan yang telah terdata dan telah berbadan hukum dengan total kerambah apung dan kolam yang telah di budidayakan sebanyak 1500 unit,” Ucap Zakwan.
Dikatakannya, dari total yang telah terdata dan telah berbadan hukum tersebut tersebar di lima kecamatan dan terbagi menjadi delapan desa yang telah melakukan Pembudidayaan ikan binaan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batanghari.
” lima kecamatan dan delapan Desa tersebut yaitu, di Desa Aro, Desa Rambutan Masam, Desa Sukaramai, Desa Kubu Kandang, Desa Hajran, Desa Muara Jangga, dan terakhir Desa mersam,” Paparnya.
Akan tetapi, lanjut kasi Pengelolaan Mutu Pembenihan ikan, dimasa pandemi seperti sekarang ini Pokdakan di Kabupaten Batanghari sangat merasakan dampak penurunan pemasaran yang sangat signifikan, dan sulit untuk mendapatkan bahan baku untuk pembuatan Pakan ikan sendiri.
” Dimasa pandemi ini Pokdakan di Batanghari mengalami penurunan pendapatan dikarenakan pemasaran hasil produksi ikan hasil budidaya sedikit, sedangkan produksi ikan terus melimpah,” Tambahnya.
” Sedangkan untuk Pembudidaya Ikan kolam yang membuat Pakan ikan sendiri di masa pandemi sekarang ini sulit mendapatkan bahan baku untuk pembuatan Pakan ikan,” Papar Zakwan.
Untuk meminimalisir terjadi penumpukan produksi ikan, Dinas Perikanan dan Ketahanan terus mengadakan penyuluhan serta membekali para Pokdakan untuk memahami market pemasaran sekaligus pola tebar bibit ikan, baik itu di kerambah apung maupun di kolam.
” setiap bulan kita dari Dinas terus melakukan penyuluhan guna berbagi informasi dalam mengatasi permasalahan di masa pandemi seperti sekarang, dan untuk monitoring di lapangan telah di tempatkan tenaga pendamping yang setiap saat selalu stanbay di lokasi apabila di butuhkan.” Tutup Zakwan.
Editor : Rudi Siswanto